#ContactForm1 { display: none ! important; }

Tuesday 22 May 2012

[FEELINGS] Dear Kamu, Kamu, Kamu, dan Kamu

Dear Kamu,
Iya. Kamu
Terimakasih kepada Allah SWT karena kamu ditakdirkan untuk hadir di dalam kehidupan saya sekitar, hmm, 12 tahun yang lalu *sudah lama juga yaa, hehe. Dengan begitu, saya bisa belajar menyukai seorang pria untuk pertama kalinya. Bittersweet memories, actually. Tapi untungnya, kenangan yang manis, lucu, imut, menggemaskan lebih terasa dampaknya saat ini dibandingkan dengan kenangan yang tidak menyenangkan. Apalagi kalau saya mengingat informasi dari beberapa teman dan kakak kelas, bahwa saat itu kamu ternyata juga banyak membantu saya diam-diam di saat saya harus terlibat dalam kegiatan-kegiatan di ekstrakurikuler yang sama-sama kita ikuti. Wajar yaa kalau saya selalu "aman" dari "cengkeraman" para senior atau panitia kegiatan yang bersangkutan. Soalnya, ternyata kamu sering menitipkan saya kepada para senior atau panitia kegiatan tersebut. Jadi, keberadaan saya jarang diganggu oleh panitia atau senior terkait. Well, posisi kamu di ekstrakurikuler itu memang jabatan tinggi dan sangat berpengaruh siih, hihi. Saking terpesonanya saya sama kamu dan juga bentuk rasa syukur saya karena ditakdirkan untuk pernah menjalani kehidupan dengan kamu yang mengisi hati dan pikiran saya, kisah saya-kamu pernah saya publikasikan di sini. Semoga saat ini kamu menjalani kehidupan kamu dengan bahagia. Aamiin.


Dear Kamu,
Iya. Kamu.
Terimakasih kepada Allah SWT karena kamu ditakdirkan untuk hadir di dalam kehidupan saya sekitar 4 tahun yang lalu. Dengan begitu, saya bisa belajar untuk menerima perasaan suka kepada orang yang sama sekali tidak pernah masuk ke dalam standar saya. Tapi, memang harus diakui bahwa kamu punya pesona lain yang membuat saya tiba-tiba bisa tertarik ke kamu. Kedewasaan, kharisma,  kelembutan, dan kebaikan kamu telah meluluhkan hati saya, hehe. Jalan hidup kamu yang pernah mengalami kesedihan luar biasa memunculkan perasaan simpati dalam diri saya. Cara kamu menyikapi kesedihan itu membuat saya bertambah kagum dan mengidolakan kamu. Kehadiran kamu memberikan banyak sekali pelajaran hidup. Meski intensitas pertemuan kita tidak banyak, tapi itu cukup untuk membuat saya percaya bahwa kehadiran kamu tetap memberikan warna tersendiri bagi perjalanan hidup saya hingga saat ini. By the way, saya pernah membuat tulisan khusus untuk kamu, di sini. Alhamdulillah, beberapa bulan yang lalu saya mendengar berita bahagia dari kamu. Semoga sukses dan lancar dengan kehidupan kamu kali ini, mudah-mudah terus berjalan baik hingga jauh ke depannya nanti. Aamiin.


Dear Kamu,
Iya. Kamu.
Terimakasih kepada Allah SWT karena kamu ditakdirkan untuk hadir di dalam kehidupan saya sekitar 4 tahun yang lalu, sama seperti si kamu. Namun, secara khusus saya berterimakasih untuk apa yang telah Allah SWT tunjukkan kepada saya melalui kamu. Oia, saya pernah menulis tentang kamu juga, di sini. Melalui kamu, Allah SWT menunjukkan kepada saya bahwa apa yang sebelumnya hanya pernah ada di dalam bayangan saya, bahkan pada akhirnya sempat terlupakan selama bertahun-tahun, atas kuasaNya dapat tiba-tiba dimunculkan dan wujudnya dijadikan nyata. Kamu pasti ingat cerita saya, bahwa kamu pernah ada di dalam ingatan saya, karena saya pernah membuat sketsa kamu di dalam coretan otak saya sejak 11 tahun sebelum kita bertemu. Itulah yang membuat saya menjadi dejavu ketika pertama kali kita bertemu. Saya baru mendengar berita bahagia juga dari kamu. Semoga penuh barokah yaa kehidupan kamu saat ini. Aamiin. Bagaimanapun, kamu pernah sangat berjasa dalam menjadikan diri saya menjadi seperti saat ini. Kamu mengajarkan saya untuk berani menjadi diri saya sendiri dan keluar dari zona nyaman. Here I am. InsyaAllah saya selalu mengingat apa yang pernah kamu lakukan kepada saya, kamu pernah menjadi "terapis" yang memberikan banyak masukan bagi kemajuan diri saya.


Dear Kamu,
Iya. Kamu.
Terimakasih kepada Allah SWT karena kamu ditakdirkan untuk hadir di dalam kehidupan saya  sejak beberapa bulan lalu sampai saat ini. Kehadiran kamu mengajarkan saya tentang kehidupan dan perbaikan diri melalui cara yang lebih unik, yaitu cinta. Bukan sekedar suka dan sayang, tapi cinta. Istilah yang sampai sekarang masih terus saya coba pahami maknanya. Saya belum dapat berbicara banyak, hanya bisa berterimakasih kepada Allah SWT dan belajar bersyukur atas ketetapanNya.

Cupsmuach! *ketjup sayang diri sendiri* *eh?*
Have a blessed day!