#ContactForm1 { display: none ! important; }

Sunday 29 December 2013

[FACTS] Hello, Moon...




Hello moon up in the sky
It's been a while
Since you turned around
And looked down on me
And smiled

Did you get scared
Of the sun and the day
The only one
Who could chase you away
Or were you swinging
With the stars in sky
Or did you
Just get too busy
Bringing in the tides
The tides

Don't forget
About me please
Even if I'm asleep
Don't leave
Without me knowing
That I'm dreaming

From where you are
Do I look small
And can you see us all
And if that's the case
It's been a while
Since I've been back
Do you think
You could check
And make sure he's okay

Don't forget
About him please
Even if he's asleep
Don't leave
Without him knowing
That he's dreaming

I look for you every night
Your pearly gaze
And your silver light
They say
You'll turn on me in the end
But I consider you
To be my very close friend

I won't forget about you no
Even if you're asleep
I won't leave
Without you knowing
That you're dreaming

(Hello Moon sung by Meaghan Smith)



***


Emm, oke. Lirik tadi terkesan mellow hahaha.
Sesuai lah ya dengan kondisi hati.
Ssstt...
Si hati lagi kangen, katanya.
Eaaa~


Fokus pembahasan kali ini seru lho, bukan tentang sesuatu yang menye-menye. Serius, ini serius. Early warning ya ini. Fufufu~

Tulisan kali ini terkait dengan bulan, lebih tepatnya terkait dengan 11 fakta mengenai bulan yang pernah dipublikasikan oleh NASA. Iya, bulan yang ada di langit itu. Saya lupa persisnya kapan. Yang jelas, 11 fakta mengenai bulan ini pernah juga dipublikasikan di The Anti-Gravity Handbook, yang dikompilasikan oleh D. Hatcher Childress.

Sewaktu menentukan judul tulisan ini, tiba-tiba saya teringat dengan lagu Hello, Moon yang pernah dinyanyikan oleh Meaghan Smith. Makanya, lirik tadi saya jadikan pembuka, hehehe.

Ilmuwan NASA bernama Dr. Robin Brett pernah berkata, "It seems much easier to explain the nonexistence of the moon than its existence". 

Kenapa?

Karena ada banyak sekali kisah "behind the scene" di balik bulan. Ada banyak teori juga yang membahas tentang bulan ini, tetapi tidak semuanya ilmiah. Banyak juga yang sifatnya pseudo science dan tidak sedikit yang sekedar mitos.

Oke. 

Langsung dibahas saja ya 11 fakta mengenai bulan yang dimaksud.

Cekidoooot~


The Puzzle of the Moon's Origin.

Ada banyak sekali teori mengenai asal muasal bulan. Memang misteri Ilahi banget sih yaa, hahaha. Nah, para ilmuwan juga masih terus meneliti tentang proses terciptanya bulan. Tidak semua teori bersifat ilmiah, teteup. Ada pula yang pseudo science. Mitos? Apalagi, ini mah bejibun sekali jumlahnya.

Setidaknya, ada 3 teori utama yang sering sekali dibahas terkait asal muasal bulan ini. Teori pertama menyatakan bahwa bulan mungkin lahir bersamaan dengan kemunculan bumi, sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu. Teori kedua menyatakan bahwa kemungkinannya bulan adalah anak dari bumi, pecahan dari cekungan Pasific. Teori ketiga menyatakan bahwa bahwa bulan "tertangkap" oleh medan gravitasi bumi dan akhirnya "terkunci" di orbit berjuta tahun yang lalu.

Ketiga teori ini sebenarnya masih dianggap lemah, bukti-bukti yang dipertunjukkan masih banyak dipertanyakan. Well, sesuai dengan pernyataan Dr. Robin Brett tadi yaa, "It seems much easier to explain the nonexistence of the moon than its existence".


The Puzzle of the Moon's Age. 

Asal muasal saja misteri Ilahi yaa, bagaimana dengan usia? Hahaha. Ini juga jadi pertanyaan banyak pihak, sebenarnya usia bulan itu berapa sih?

Pada suatu penelitian terhadap bebatuan yang berasal dari bulan, ditemukan bahwa saat diuji ternyata 90% bebatuan di bulan berusia lebih tua dibandingkan 90% bebatuan di bumi!

Bebatuan bulan yang dibawa oleh Neil Amstrong berusia 3,6 miliar tahun. Bebatuan lainnya bahkan berusia 4,3 - 5,3 miliar tahun. Bandingkan dengan bebatuan tertua di bumi yang "hanya" berusia 3,7 miliar tahun. Dan bayangkan pula bahwa sampel bebatuan dari bulan tadi TERNYATA diambil dari bagian termuda di bulan. Hastagaaaah~

Huwwow!

Artinya, teori pertama tadi dapat dikatakan gugur ya, huehehe.

Para ilmuwan akhirnya menyimpulkan bahwa bulan terbentuk bersamaan dengan bintang-bintang lainnya, jauh sebelum matahari terbentuk.


The Puzzle of How Moon Soil Could Be Older Than Lunar Rocks.

Jika usia bebatuan saja bisa setua itu, bagaimana dengan usia tanah di bulan ya?

Menurut para ilmuwan, menentukan usia tanah di bulan lebih membingungkan daripada menentukan usia bebatuan yang ada di bulan hahaha.

Para ilmuwan ini mengakui bahwa tanah di bulan setidaknya berusia sekitar 1 miliar tahun lebih tua dibandingkan usia bebatuannya. Ini aneh, katanya.

Tidak mungkin usia tanah bisa berbeda dengan usia bebatuan.

Kenapa?

Karena batu dan tanah (seharusnya) berdampingan dan muncul bersamaan.

Tanah merupakan serpihan batu kan? Munculnya tanah sebagai bagian dari sepihan batu. Jadi, bagaimana mungkin tanah dan batu bisa berbeda usia cukup jauh. Bahkan, usia tanah bisa jauh lebih tua dibandingkan usia batu.

Begitu logikanya.

Nah, jawabannya adalah...

Ternyata, dari hasil penelitian lanjutan dari para ilmuwan tersebut. diketahui bahwa tanah di bulan bukan berasal dari bulan melainkan dari entah apa dan dari mana.

Misteri Ilahi yaa, iyaa~ hahaha


The Puzzle of Why the Moon "Rings" Like a Hollow Sphere When a Large Object Hits It.

Kenapa yaa?

Kok muncul suara seperti bunyi bel/gong yang dipukul ketika para astronot mendaki bulan selama misi Apollo?

Katanya...

Katanya lagi, suara yang sama juga muncul ketika ada roket jatuh ke bagian permukaan keras di bulan. Bahkan pernah, suara ini berlangsung hingga 1 - 4 jam selama penerbangan Apollo 12.

Pertanyaan yang kemudian muncul adalah, "Apakah sebenarnya bulan itu berongga?".

NASA sendiri enggan mengakui bahwa bulan sebenarnya berongga. Tetapi, mereka juga tidak dapat menjelaskan fenomena yang aneh ini.

Well, memang ada banyak hal yang tidak dipublikasikan oleh NASA kan?

Mhehehe~


The Puzzle of Mystifying Maria of the Moon.

Siapakah Maria?

Atau...

Apakah Maria itu?

Heumm~

Jadi, bulan memiliki area berwarna gelap yang disebut sebagai "Maria". Para astronot mengklaim area berwarna gelap ini sebagai laut karena terlihat seperti laut kering. Beberapa "Maria" ini berbentuk seperti "man-in-the-moon" dan anehnya menempati nyaris seluruh bagian di salah satu sisi bulan. Selain itu, para astronot juga mengakui bahwa sangat sulit untuk mengebor permukaan-permukaan bulan yang berwarna gelap ini.

Sampel tanah di bagian "Maria" ini sarat dengan kandungan logam dan unsur titanium, zirconium, yttrium, dan beryllium.

Wow!

Ini super, banget! 

Kenapa?

Karena logam dan unsur tadi butuh panas hingga 4.500 DERAJAT FAHRENHEIT untuk bisa cair dan kering seperti itu.


The Puzzle of the Rustproof Iron Found on the Moon.

Selain mengandung logam dan unsur, sampel dari bulan yang diteliti oleh para ilmuwan juga ternyata mengandung partikel besi murni.

Pesawat antariksa Soviet dan Amerika dulu yang, katanya, membawa sampel mengandung partikel besi murni ini pertama kalinya. Dan meskipun telah berada di bumi selama beberapa tahun, partikel ini belum teroksidasi!

Cool~


The Puzzle of the Moon's High Radioactivity.

Sstt...

Bagian atas bulan, sekitar 8 mil dari kerak bulan, ternyata merupakan radioaktif!

Surprisingly, bagian kerak bulan kan terkesan sangat panas yaa. Tetapi, bagian inti bulan tidak panas sama sekali. Bahkan, dingin lho. Bagian inti ini diasumsikan sebagai "Hollow Sphere".

Radioaktif di permukaan bulan ini sangat tinggi. Tetapi, sulit untuk dijelaskan dari mana bahan uranium, thorium, dan calium tersebut berasal.

Pertanyaan mendasar, "Jika bahan-bahan tersebut berasal dari inti bulan (yang jelas tidak mungkin), bagaimana mereka bisa sampai ke permukaan bulan?".

Another misteri Ilahi, hahahaha.


The Puzzle of the Immense Clouds of Water Vapor on the Dry Moon.

Benarkah bulan itu merupakan dunia yang sangat kering?

Seorang ilmuwan pernah berkata bahwa bulan jutaan kali lebih kering dibandingkan Gurun Gobi. Di awal misi Apollo dulu, para astronot juga tidak menemukan air sedikit pun di sana. Tetapi, di misi Apollo 15, para ahli NASA tercengang ketika mereka melihat awan uap air sebanyak lebih dari 100 mil persegi, terdeteksi di permukaan bulan.

Salah satu ilmuwan sempat menduga bahwa kemungkinannya ada astronot yang - entah bagaimana caranya - meninggalkan dua tangki kecil berisi air di bulan dan (kemungkinannya lagi) dua tangki tadi pecah sehingga menimbulkan kemunculan awan tadi. Tetapi, dugaan ini terpatahkan karena rasanya tidak mungkin jika dua tangki air bisa menghasilkan awan sebesar itu. Bahkan ada lagi dugaan bahwa (mungkin) penyebab kemunculan awan tadi akibat ada urin para astronot yang terbuang ke bulan. Emm, sounds weird.

Uap air di bulan sepertinya muncul dari bagian interior bulan. Kabut , awan, dan perubahan di permukaan bulan diduga telah terlihat di bulan selama bertahun-tahun oleh para astronom. Pernah ada beberapa astronom yang mengklaim telah melihat kabut yang mengaburkan penglihatan mereka di bagian lantai kawah Plato.

Kemunculan awan di bulan sebenarnya merupakan fenomena yang sangat aneh.

Kenapa?

Karena seharusnya, bulan yang memiliki gravitasi kecil (seperenam bumi) tidak bisa menahan atmosfer atau memiliki awan di atasnya.


The Puzzle of the Glassy Surface of the Moon.

Para ilmuwan mengungkapkan, dari hasil eksplorasi di bulan, terlihat bahwa sebagian besar permukaan bulan ditutupi oleh glasir atau lapisan kaca. Ini menunjukkan bahwa permukaan bulan telah hangus oleh sesuatu yang sangat panas, entah apa sumber panas tersebut.

Para ilmuwan melihat bahwa lapisan kaca ini bukan akibat dari serangan meteor yang bersifat massive. Kemungkinannya. ini diakibatkan oleh serangan sinar matahari yang sangat intens, dengan proporsi paparan sinar matahari yang luar biasa, yang menyebabkan bulan menjadi hangus sekitar lebih dari 30.000 tahun yang lalu.


The Puzzle of the Moon's Strange Magnetism.

Medan magnet di bulan, yaa.

Hmm...

Penelitian awal tentang bulan menunjukkan bahwa bulan hanya memiliki sedikit medan magnet, bahkan cenderung tidak memiliki medan magnet. Tetapi, kemudian muncul bukti di  penelitian lanjutan - dengan menganalisa bebatuan di bulan, yang membuktikan bahwa bebatuan tersebut sangat magnetis.

Hal ini mengejutkan para ilmuwan tersebut, yang selalu beranggapan bahwa bebatuan tersebut memiliki beberapa sifat magnetik yang sangat aneh, sesuatu yang tidak diharapkan. Dan NASA tidak dapat menjelaskan dari mana medan magnet ini berasal.

Well, sekali lagi. Memang tidak semua hal dipublikasikan secara gamblang oleh NASA tho? Hahaha.


The Puzzle f the Mysterious "Mascons" Inside the Moon.

Berdasarkan data pelacakan awal, para ilmuwan melihat bahwa pusat konsentrasi terbesar di bulan (mascons) berada di bawah permukaan melingkar "Maria". Tarikan gravitasi yang disebabkan oleh "Mascons" dan "Maria" ini begitu terasa, sehingga pesawat ruang angkasa pun ketika melintasi mereka akan sedikit mengalami penyusutan dan kemudian akan melaju dengan cepat ketika melayang di atas daratan bulan yang bentuknya melingkar.

Hal ini membuktikan bahwa ada struktur tersembunyi - apapun itu - yang kemungkinannya berbentuk besar padat di dalam bulan, terutama di sekitar "Mascons" dan "Maria". Para ilmuwan memperkirakan bahwa materi yang kemungkinannya bersifat berat dan padat ini berpusat di bawah lingkar "Maria", berbentuk seperti mata banteng.

Entahlah...



Kembali lagi ke pernyataan Dr. Robin Brett di atas, "It seems much easier to explain the nonexistence of the moon than its existence".


***


Fly me to the moon, let me play among the stars.
Let me see what spring is like on Jupiter and Mars.
(Fly Me To The Moon sung by Frank Sinatra)



Have a blessed day!